JATENG, (M-RADARNEWS.COM),- Musim kemarau yang masih di rasakan di wilayah daerah yang mayoritas warganya sebagai petani sangat menganggu hasil pertanian mereka khususnya tanaman padi. Musim kemarau membuat tanah menjadi kering tanaman layu kurang pasokan air dan tidak dapat berbuah penuh sehingga hasil panen yang diharapkan jauh dari kenyataan. Dan ditambah lagi dengan kondisi sungai di sebelah timur desa itu, saluran irigasi mampet menjadi dangkal ditumbuhi semak belukar, sampah juga bebatuan kali menjadi kendala bagi petani.
Oleh Pemerintah Desa Kwarasan, Juwiring, Klaten hambatan seperti ini segera dicarikan jalan keluarnya. Bersama Kelompok Tani “Adi Tani” Desa Kwarasan, Pemdes melaksanakan kegiatan padat karya dengan menyerap tenaga kerja dari desa. Sebanyak 20 orang warga desa diikutkan dalam giat padat karya ini. Selama seminggu mereka membersihkan aliran sungai desa sepanjang 950 M.
Kepala Desa Kwarasan, Hj Kris Sutriningsih Spd menjelaskan,
Sebagai Kades dirinya merasa peduli dan berharap agar sungai desa dapat berfungsi baik. Dapat menampung air sehingga irigasi tanaman padi lancar, petani akan senang bila bisa panen.
“Saya berharap air segera bisa mengalir dan petani dapat panen,” katanya di Kantor Desa Selasa (22/09/2020).
Giat padat karya tersebut selain membersihkan sungai warga juga melakukan pengecoran talud yang sudah rusak dan bocor. Beaya dianggarkan dari Dana Desa (DD) sebesar 20jt.
Susanto salah seorang perangkat desa menjelaskan, Desa Kwarasan perlu melakukan padat karya bersama warga untuk memperbaikan saluran irigasi pertanian. “Giat ini menyerap tenaga kerja dari warga desa. Selama satu minggu mulai 20 September hingga 26 September. Peserta giat padat karya membersihkan sungai dari semak belukar juga bebatuan kali dan melakukan pengecoran talud yang bocor,” ujarnya.
Sementara itu Warno warga desa yang kesehariannya sebagai buruh tani merasa senang dengan adanya giat padat karya ini. “Saya senang dapat pekerjaan dan upah, bisa masuk diikutkan dalam kegiatan ini,” katanya. (Dan)
