JATIM, (M-RADARNEWS.COM) Salah satu aktivis putra Banyuwangi yang dikenal kontroversial M. Yunus mendatangi kantor Perum Perhutani wilayah selatan yang berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto Banyuwangi.

Kedatangan M. Yunus di kantor Perhutani melayangkan surat somasi terkait permasalahan penggarapan lahan milik Perhutani yang dikeluhkan masyarakat setempat, karena sudah dianggap sebagai tempat pungutan. Isi dari surat somasi tersebut, diduga salah satu oknum dari pihak Perhutani wilayah selatan melakukan pungutan liar (pungli).

“Banyak keluhan masyarakat yang berdomisili di daerah Perhutani wilayah selatan, yang selama ini mereka menggarap lahan Perhutani di jadikan tempat pungutan. Masyarakat yang menggarap lahan harus menyewa tempat tersebut,” ujar M. Yunus saat memberikan keterangan ke sejumlah awak media. Rabu, (15/08) kemarin.

Lanjut M. Yunus mengatakan, bahwa semua masyarakat yang mau menggarap tanah milik Perhutani harus bayar sewa itu per patok dan tanah Perhutani yang belum masa tanam di manfaatkan oleh oknum Perhutani untuk mencari hasil dari menyewakan lahan. “Hasil uang dari penyewaan lahan ini yang kita tanyakan, uang yang mereka dapat masuk ke kas negara apa masuk ke kantong pribadi..? Tidak transparan,” ungkapnya.

Disamping itu, secara terpisah, Rudi selaku ESDM Perhutani saat dikonfirmasi terkait surat somasi mengatakan, maksud dari kedatangan aktivis M. Yunus untuk memberikan surat somasi kepada pihaknya (Perum Perhutani wilayah selatan – red.).

“Kedatangan Yunus kita terima dengan baik dan menerima surat somasi tersebut. Apa isi surat somasi tersebut, kita masih belum tahu dan surat itu akan kita berikan langsung ke pimpinan. Dan surat somasi tersebut akan kita balas setelah kita pelajari,” pungkas Rudi. (Tim)

Facebook Comments Box