M-RADARNEWS.COM, JATIM – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa didampingi Wakil Gubernur, Emil Elestiato Dardak menyampaikan visi dan misinya atau program prioritas pembangunan dalam lima tahun ke depan di hadapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim, pada Sabtu (01/03/2025) sore.

Rapat paripurna penyampaian visi dan misi Gubernur Khofifah-Wagub Emil Dardak ini dipimpin oleh Ketua DPRD Jatim Musyafak Rouf, diikuti oleh Wakil Ketua DPRD Deni Wicaksono, Hidayat, Blegur Prijanggono, dan Sri Wahyuni.

Tampak pula juga dihadiri mantan Gubernur Jatim, Imam Utomo dan Gubernur Soekarwo, Forkopimda, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Kejati, Pengadilan Tinggi, KPU, Bawaslu, dan staf khusus Kemendagri.

Dalam pidatonya, Gubernur Khofifah menyampaikan beberapa program quick win yang jadi salah satu dari fokus selama tiga bulan ke depan. Program tersebut juga disusun berdasarkan visi pembangunan Jatim dalam lima tahun ke depan, di antaranya;

Pertama, Menjaga stabilitas harga di bulan Ramadan dan Lebaran dengan program lumbung pangan dan menjadikan lumbung pangan sebagai basis berkelanjutan untuk penguatan hulu hilir agro.

Kedua, Meningkatkan efektivitas sistem pelayanan publik berbasis digital terpadu dengan menambah jumlah aplikasi pemerintah terintegrasi kedalam platform Majadigi super apps, termasuk integrasi Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional atau DTSEN.

Ketiga, Melaksanakan mudik gratis berbasis angkutan darat dan laut, termasuk pemantapan penanganan dermaga pelabuhan Jangkar, dan rute lainnya seperti kepulauan Sumenep.

Keempat, Mendorong peningkatan frekuensi dan kapasitas pelayanan Trans Jatim di koridor-koridor eksisting serta meningkatkan kenyamanan halte dan rute, berikut pula memulai koridor VI dengan rute Sidoarjo-Mojokerto.

Kelima, Mempercepat dimulainya tahapan periode 2025 untuk pembangunan RS Mohammad Noer, serta pembangunan RS Paru Jember.

Keenam, Menginisiasi program penguatan kompetensi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) kepada talenta Millennium Job Center (MJC), dalam rangka memperkuat ekosistem ekonomi digital dan ekonomi kreatif bagi generasi Z dan UMKM.

Ketujuh, Meluncurkan program perluasan pembiayaan usaha mikro dan usaha kecil melalui hibah modal Baznas, pembiayaan ultra mikro Bank UMKM dan penyaluran KUR melalui Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur.

Kedelapan, Melakukan pemantapan jalan dengan sapu bersih lubang, dan pemeliharaan rutin untuk mengantisipasi arus lalu lintas lebaran.

Kesembilan, Inisiasi pemantapan ekonomi kreatif dalam program Desa Berdaya dengan sinergi program desa wisata, desa devisa, klinik BUMDes, dan eko-tren.

Kesepuluh, Merujuk data BMKG bahwa kemarau akan dimulai April Juni, memulai pelaksanaan penanganan sungai sungai rawan banjir dalam kewenangan provinsi termasuk pembersihan dan pengerukan sebagai langkah proaktif mitigasi bencana.

“Ini turut mencakup penanganan sistem drainase dan mitigasi banjir di jalan Soekarno Hatta kota Malang, serta pembangunan cek dam di Kali Tanggul,” ujar Khofifah dalam pidatonya.

Menutup pidatonya, Khofifah menegaskan, bahwa berbagai program ini dirancang untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Dengan dukungan berbagai pihak, ia optimis Jawa Timur bisa semakin maju.

“Kami siap bekerja keras untuk mewujudkan Jawa Timur yang lebih baik, lebih inklusif, dan lebih sejahtera,” pungkas Gubernur Khofifah.

Sementara itu, Ketua DPRD Jatim Musyafak Rouf mengingatkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi oleh Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2025-2030.

Tantangan itu di antaranya, terkait efisiensi anggaran dan potensi penurunan PAD Jawa Timur ke depan. “Tantangan ke depan tentu tidak mudah ditengah instruksi efisiensi oleh pemerintah pusat,” katanya.

Selain itu, Musyafak juga menyinggung soal tantangan efisiensi dalam periode kedua ini. Selain soal efisiensi anggaran, tantangan lain adalah terkait potensi penurunan PAD dari sektor pajak kendaraan bermotor. Hal ini lantaran menyesuaikan dengan regulasi terbaru.

Namun ditengah berbagai tantangan itu, Musyafak menegaskan bahwa DPRD Jatim sebagai lembaga legislatif berkomitmen untuk mengawal Pemprov Jatim. “Kami akan bersama-sama mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Jawa Timur,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa resmi menjabat sebagai Gubernur Jatim periode 2025-2030, setelah serah terima jabatan (sertijab) dari Penjabat Gubernur Adhy Karyono dalam rapat paripurna di DPRD Jatim.

Gubernur Khofifah kini kembali memimpin Jawa Timur di dampingi oleh Wakil Gubernur (Wagub) Emil Elestianto Dardak. (by/jn/kf)

Spread the love