BALI, (M-RADARNEWS.COM),- Dalam rangka HUT TNI ke-73 tahun, secara serempak TNI/Polri, pelajar/mahasiswa dan unsur masyarakat menarikan goyang Gemu Famire. Kegiatan yang dilakukan ini untuk pemecahan rekor Dunia Musium Rekor Indonesia (MURI).

Tercatat sebanyak 346.829 penari mengikuti pemecahan rekor dunia itu. Di teritorial Kodam IX/Udayana ada sebanyak 18.000 penari yang tersebar di 3 wilayah yakni, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Acara berlangsung di lapangan Puputan Renon, Bajra Sandhi, Denpasar, Selasa (04/09).

Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Benny Sisianto mengatakan, “Target sebenarnya memecahkan Muri, tadi disebutkan Pak Jaya Suprana dijadikan rekor dunia Muri.

Di Nusa Tenggara Barat, goyang Gemu Famire juga dilakukan TNI bersama masyarakat pengungsi. Benny mengatakan, dengan mengajak masyarakat pengungsi berhibur bersama menjadi bagian dari trauma healing yang dilakukan TNI.

Ada beberapa titik pengungsian di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang digunakan untuk kegiatan tersebut dengan keseluruhan jumlah peserta sebanyak 2.300 orang.

“Kita juga ingin meraih kesehatan jasmani dan rohani, karena tari ini membuat kita tersenyum dan gembira semuanya, ini yang kita dapatkan,” katanya.

Di wilayah NTT disebutkan ada 6.137 orang yang terdiri dari komponen masyarakat, TNI/Polri. Kegiatan di Bali yang dipusatkan di Lapangan Nitip Mandala Renon, Denpasar, juga diisi dengan teleconference antara Panglima TNI bersama Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto.

Ribuan orang memenuhi seluruh Lapangan Renon yang berada di sisi Utara. Selain itu, masyarakat juga ikut berpartisipasi dalam Goyang Gemuk Famire massal di seluruh Indonesia. Goyang Gemu Famire di Lapangan Puputan Renon, Denpasar, membentuk formasi tulisan “HUT ke-73 TNI”. (Tim)

Spread the love